Di hadapan para duta besar (dubes) dari berbagai negara, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon menyampaikan berbagai capaian dan kinerja BKSAP DPR RI selama masa jabatan 2019-2024. Capaian kinerja ini dirangkum dalam empat buku yang diterbitkan oleh BKSAP, yang menurut Fadli, merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada publik.
“Ini adalah sekelumit dari apa yang dilakukan selama lima tahun, sebagai salah satu bentuk akuntabilitas BKSAP kepada masyarakat,” kata Fadli di Hutan Kota Plataran, Jakarta, Senin (30/9/2024).
Politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini juga menyampaikan pesan kepada pimpinan dan anggota BKSAP DPR RI yang akan datang mengenai pentingnya peran diplomasi parlemen.
“Ke depan, kita berharap diplomasi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tugas parlemen dan masyarakat secara umum demi kepentingan nasional. Diplomasi parlemen sangat penting karena di sini adalah tempat pengambil keputusan, pembuat undang-undang, anggaran, dan pengawas pemerintah,” ujarnya.
Fadli menjelaskan bahwa platform diplomasi parlemen sudah ada di hampir semua tingkat parlemen. Menurutnya, Indonesia harus memanfaatkan berbagai forum tersebut untuk memperkuat posisi dalam politik internasional.
“Parlemen internasional seperti IPU, Parlemen Asia Pasifik, Parlemen Asia, Parlemen ASEAN, dan Parlemen negara-negara OKI sangat penting. Kita mendukung diplomasi parlemen, termasuk memperjuangkan isu-isu penting, terutama soal Palestina dan kemerdekaan Palestina melalui jalur diplomasi,” paparnya.
Lebih lanjut, Fadli menyatakan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh BKSAP 2024-2029. Hal ini termasuk melanjutkan konsistensi dan eksistensi BKSAP di kancah parlemen dunia.
“Kita juga harus menangani isu Myanmar yang merupakan tantangan di ASEAN, serta isu-isu lain seperti perubahan iklim, ekonomi hijau, dan tata kelola anti-korupsi,” pungkasnya.