Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Mohamad Hekal menyayangkan ketergantungan wisatawan asing (turis) pada pergelaran MotoGP di Lombok. Ia mencatat bahwa di hari-hari biasa, kunjungan wisatawan ke Lombok masih terbilang sepi. Hal ini semakin diperparah dengan keluhan mengenai lonjakan harga tiket pesawat dan hotel saat MotoGP berlangsung.

“Ini yang perlu kita sampaikan kepada Injourney: harga tiket, baik darat, udara, maupun laut, seharusnya tidak dimanfaatkan secara berlebihan saat ada event. Kenaikan harga yang drastis bisa mengurungkan niat orang untuk datang, dan merusak reputasi event yang sudah cukup baik,” ujar Hekal setelah Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR ke Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (24/09/2024).

Hekal menyarankan agar Injourney memperbanyak event-event lain di luar MotoGP. Dengan banyaknya event, harga bisa tetap terjaga dan tidak mengalami fluktuasi yang ekstrem. Ia berharap agar event-event di Lombok dijadwalkan secara konsisten sepanjang tahun, yang akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

“Usaha-usaha akan berkembang, baik yang kecil, menengah, maupun besar. Hotel-hotel pun akan tertarik untuk terus berinvestasi, dan UMKM akan mendapatkan lebih banyak pembeli. Itulah yang kita harapkan,” tambahnya.

Hekal juga mengajak pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan perusahaan BUMN untuk meningkatkan sinergi dalam mengembangkan event di Lombok.

“Kita perlu merapikan event yang ada. Masyarakat juga harus dilibatkan, termasuk UMKM dan sektor pendidikan, agar mereka siap menyambut tamu, bekerja di hotel, dan mengelola tour dan travel, serta spot-spot wisata. Selain itu, kita juga perlu menonjolkan budaya khas Lombok, seperti plecing, ayam taliwang, dan nasi balap puyung, sebagai daya tarik,” tutupnya.

Facebook
Twitter
WhatsApp